Kamis, 12 Juni 2014

TRAUMA DAN PERADANGAN

Assalamualaikum wr. wb..

Hari ini cuma mau posting makalah yang baru aku bikin, temen2 bikin jengkel ish kaa idak ada mau bantuki kodong, na liati jaki semuaaa :( dari pada ngeluh terus ini dia yang akuu susun ({}) maaf kalo ada yg tidak sesuai.. commentki nah.. thank youuu :*





" TRAUMA “
A.    PENGERTIAN TRAUMA
Trauma adalah cedera fisik atau emosional. Secara medis, “trauma” mengacu pada cedera serius atau kritis, luka, atau syok. Dalam psikiatri, “trauma” memiliki makna yang berbeda dan mengacu pada pengalaman emosional yang menyakitkan, menyedihkan, atau mengejutkan, yang sering menghasilkan efek mental dan fisik berkelanjutan.
·         Shock, penolakan, atau tidak percaya
·         Kemarahan, mudah marah, mood swings
·         Rasa bersalah, malu, menyalahkan diri sendiri
·         Merasa sedih atau putus asa
·         Merasa terputus atau mati rasa
·         Penarikan dari orang lain
·         Kecemasan dan ketakutan
·         Kebingungan, sulit berkonsentrasi

B.     PENYEBAB TRAUMA
Sebuah kejadian besar akan mengarah ke trauma emosional atau psikologis jika:
·         Itu terjadi tak terduga.
·         Anda tidak siap untuk itu.
·         Anda merasa tak berdaya untuk mencegahnya.
·         Itu terjadi berulang kali.
·         Seseorang sengaja berbuat kejam.
·         Itu terjadi di masa kecil



C.     GEJALA-GEJALA TRAUMA
·         Shock, penolakan, atau tidak percaya
·         Kemarahan, mudah marah, mood swings
·         Rasa bersalah, malu, menyalahkan diri sendiri
·         Penarikan dari orang lain
·         Kecemasan dan ketakutan
·         Merasa sedih atau putus asa
·         Kebingungan, sulit berkonsentrasi
·         Merasa terputus atau mati rasa

D.    Gejala fisik trauma
·         Insomnia atau mimpi buruk
·         Menjadi mudah kaget
·         Detak jantung lebih kencang
·         Sakit dan nyeri
  • Kelelahan
  • Kesulitan berkonsentrasi
  • Kegelisahan dan agitasi
  • Ketegangan otot bertambah
E.     MACAM-MACAM TRAUMA
1.      Fobia
Penolakan berdasarkan ketakutan terhadap benda atau situasi yang dihadapi. Walau sebetulnya tidak berbahaya dan penderita fobia sendiri mengakui bahwa ketakutan yang dirasakan itu tidak ada dasarnya
a.       Macam-macam fobia, yaitu :
-       Fobia Simpel
Sumber ketakutan berupa binatang, ketinggian, tempat tertutup, darah. Yang menderita fobia simpel kebanyakan adalah wanita dan dimulai sejak kecil.
-       Agorafobia
Berasal dari bahasa Yunani. Agora berarti tempat berkumpul atau pasar. Jadi agorafobia adalah ketakutan yang berpusat pada tempat-tempat publik seperti takut berbelanja, takut terhadap kerumunan orang, takut berpergian dan banyak meminta pertolongan.
Banyak wanita yang menderita agorafobia ini dimulai pada masa remaja dan permulaan dewasa.
·        Simtom : ketegangan, pusing, kompulsi, merenung, depresi, ketakutan menjadi gila.
·        90% dari satu sampel : takut tempat tinggi, tempat tertutup, elevator

-       Fobia Sosial
Menyerupai Kecemasan Sosial. Keceasan tidak rasional karena adanya orang lain, contohnya takut berbicara didepan publik, takut makan di tempat umu, takut menggunakan WC umum. Biasanya penderita fobia sosial jarang meminta bantuan kepada orang lain. Permulaan fobia sosial biasanya dimulai pada masa remaja, karena pada masa itu kesadaran akan interaksi sosial dengan orang lain menjadi penting dalam kehidupannya.

b.      Penyebab fobia
-       Teori Psikoanalitik :  Pertahanan melawan kecemasan hasil dorongan id yang direpres kecemasan. Pindahan dari impuls id yang ditakuti obyek ataupun situasi, yang mempunyai hubungan simbolik dengan hal tersebut. Menghindari konflik yang direpres. Cara ego untuk menghadapi masalah yang sesungguhnya, konflik pada masa kanak-kanak yang direpres.
-       Teori Behavioral : hasil belajar kondisioning klasik, kondisioning operan, modeling.

c.       Terapi Untuk Penderita Fobia
-       Psikoanalaitis : konflik yang ditekan diangkat ke permukaan.
-       Behavioral : desensitasi sistematik, modeling

2.      Gangguan Panik
Tanda-tanda gangguan panik ini misalkan sesak nafas, detak jantung keras, sakit di dada, merasa tercekik, pusing, berpeluh, bergetar, ketakutan yang sangat akan teror, ketakutan akan ada hukuman.
Tanda-tanda yang lain adalah depersonalisasi dan derealisai. Yaitu perasaan seakan-akan ada diluar badan, merasa dunia tidak nyata, ketakutan akan kehilangan kontrol, ketakutan menjadi gila, dan ketakutan bahwa dirinya kan segera mati.
Intensitas gangguan panik bisa sering kali terjadi. Sekali seminggu atau bahkan lebih sering. Dihubungkan dengan situasi yang lebih khusus, misalnya panik dalam mengendarai mobil, laki-laki 0,7% dan wanita 1%
·         4 kali serangan panik dalam 4 minggu
·         Satu serangan diikuti ketakutan terjadinya serangan lagi paling sedikit 1 bulan
·         Serangan panik dapat diikuti agorafobia. 80% penderita panik juga menderita gangguan kecemasan lain.
·         Sering juga ada depresi
·         Sering penyebabnya adalah fisiologis, misalnya gangguan jaantung
·         Penderita panik sering merasa bahwa penyakit yang dideritanya  adlah penyakit yang parah, sehingga menimbulkan kepanikan yang berlebih.

a.       Tanda-tanda dari Generalized Anxiety Disorders (GAD)
Gangguan Kecemasan Menyeluruh misalnya kecemasan kronis yang terus menerus, mencakup situasi hidup ( cemas akan terjadi kecelakaan, atau cemas akan kesulitan finansial).
Ada keluhan somatik seperti berpeluh, merasa panas, jantung berdetak keras, perut tidak enak, diare, sering buang air kecil, dingin, tangan basah, mulut kering, tenggorokan terasa tersumbat, sesak nafas.
Merasa ada gangguan otot seperti merasa tegang atau rasa sakit pada daerah otot tertentu terutama leher dan bahu, pelupuk mata berkedip terus, bergetar, mudah lelah, tidak mampu untuk santai, mudah terkejut, geisah, sering berkeluh. Cemas akan terjadinya bahaya, cemas akan kehilangan kontrol, cemas akan mendapat serangan jantung, cemas akan mati. Sering juga penderita tidak sabar, mudah marah, tidak dapat tidur, tidak dapa berkonsentrasi.



b.      Penyebab Generalized Anxiety Disorders (GAD) / Gangguan Kecemasan Menyeluruh
-       Psikoanalitik : konflik antara impuls idd dan ego yang tidak disadari. Impuls itu seksual atau agresif dan impuls-impuls itu ingin keluar, namun dihalangi secara tidak sadar, sehingga menjadi kecemasan.
-       Teori belajar : kondisioning klasik dari rangsangan luar
-       Kognitif behavioral : memfokus kontrol dan ketidakberdayaan

c.       Terapi untuk Generalized Anxiety Disorders (GAD) / Gangguan Kecemasan Menyeluruh 
Terapi untuk Generalized Anxiety Disorders (GAD) / Gangguan Kecemasan Menyeluruh dapat menggunakan terapi psikoanalisis, sama dengan penderita fobia.
4.      Obsesif-Kompulsif
Obsesi merupakan pikiran yang berkali-kali mengganggu dan tampak rasional dan tidak dapat dikontrol, sehingga mengganggu hidup. Obsesi dapat berbentuk keragu-raguan yang ekstrem, penangguhan dan tidak fapat mengambil keputusan. Biasanya penderita tidak dapat mengambil kesimpulan dari suatu hal.

Kompulsi merupakan impuls yang tidak dapat ditolak, mengulangi tingkah laku ritualistik berkali-kali. Kompulsi sering berhubungan dengan kebersihan dan keteraturan. Penderita obsesif-kompulsif sering merasa apa yang dilakukannya adalah hal yang asing.

a.       Ada 5 jenis obsesi :
-       Kebimbangan yang obsesif. Merupakan pikiran bahwa suatu tugas yang telah selasai tidak dilakukan secara baik (75% dari penderita)
-       Pikiran yang obsesif pikiran berantai yang tidak ada akhirnya. Biasanya fokus pada kejadian yang akan datang (34% dari penderita)
-        Impuls yang obsesif. Dorongan untuk melakukan suatu perbuatan (17% dari penderita)
-       Ketakutan yang obsesif. Kecemasan untuk kehilangan  kontrol dan melakukan sesuatu yang memalukan (26% dari penderita)
-        Bayangan obsesif. Bayangan terus meerus mengenai sesuatu yang dilihat (7% dari penderita)

b.      Ada 2 jenis kompulsi :
-       Dorongan kompusif yang memaksa suatu perbuatan. Misalnya melihat pintu berkali-kali (61% dari penderita)
-       Kompulsi mengontrol. Mengontrol dorongan kompulsi(tidak menuruti dorongan tersebut). Mengontrol dorongan inses dengan berkali-kali menghitung hingga hitungan tertentu.

c.       Penyebab Obsesi-kompulsif
-       Psikoanalaitik : fiksasi masa anal.
-       Adler : anak terhalang mengembangkan kompetensinya sehingga si anak menjadi rendah diri. Sehingga secara tidak sadar mengembangkan ritual yang kompulsif untuk membuat daerah yang dapat dikontrol dan merasa mampu untuk membuat orang tersebut menguasai cara menguasai sesuatu.
-       Teori belajar : konsisioning operan. Tingkah laku yang dipelajari yang dikuatkan akibat-akibatnya.

d.      Terapi untuk penderita obsesif kompusif
Terapi sama dengan penderita fobia dan GAD, menggunakan psikoanalisis.
























“PERADANGAN
A.    PENGERTIAN RADANG
Peradangan adalah reaksi vascular yang hasilnya merupakan pengiriman cairan, zat-zat yang terlarut dan sel-sel dari sirkulasi darah ke jaringan-jaringan interstitial pada daerah cedera atau nekrosis.
Peradangan sebenarnya adalah gejala yang menguntungkan dan pertahanan, hasilnya adalah netralisasi dan pembuangan agen penyerang,penghancuran jaringan nekrosis dan pembentukan keadaan yang dibutuhkan untuk perbaikan dan pemulihan. Reaksi peradangan itu sebenarnya adalah peristiwa yang dikoordinasi dengan baik yang dinamis dan kontinyu. Untuk menimbulkan reaksi peradangan maka jaringan harus hidup dan khususnya harus memiliki mikrosirkulasi fungsional.
Jadi yang dimaksud dengan radang adalah rangkaian reaksi yang terjadi pada tempat jaringan cedera.

B.     PROSES TERJADINYA PERADANGAN
Adapun kejadiannya sebagai berikut: pada setiap luka pada jaringan akan timbul reaksi inflamasi atau reaksi vaskuler.Mula-mula terjadi dilatasi lokal dari arteriole dan kapiler sehingga plasma akan merembes keluar. Selanjutnya cairan edema akan terkumpul di daerah sekitar luka, kemudian fibrin akan membentuk semacam jala, struktur ini akan menutupi saluran limfe sehingga penyebaran mikroorganisme dapat dibatasi.
Dalam proses inflamasi juga terjadi phagositosis, mula-mula phagosit membungkus mikroorganisme, kemudian dimulailah digesti dalam sel. Hal ini akan mengakibatkan perubahan pH menjadi asam. Selanjutnya akan keluar protease selluler yang akan menyebabkan lysis leukosit.Setelah itu makrofag mononuclear besar akan tiba di lokasi infeksi untuk membungkus sisa-sisa leukosit.Dan akhirnya terjadilah pencairan (resolusi) hasil proses inflamasi lokal.
Cairan kaya protein dan sel darah putih yang tertimbun dalam ruang ekstravaskular sebagai akibat reaksi radang disebut eksudat.
Peran dan fungsi dari perdangan:
1. Siapnya tentara untuk memfagosit (makan) seperti leukosit PoliMorfoNuklear (PMN) dan makrofag
2. Terbentuknya berbagai macam antibodi (berhubungan dengan limfosit B)
3. Menetralisasi dan mencairkan iritan (dengan edema)
4. Membatasi perluasan inflamasi (dengan pembentukan fibrin, fibrosis, dan akan membuat jaringan granulamasi)-- (Wall-off process)
5. Penyembuhan
Kerugian jika terjadi peradangan :
1. Terjadi reaksi hipersensitivitas
2. Kerusakan organ progresif
3. Adanya jaringan parut (scar)

C.     TANDA-TANDA PERADANGAN
a.       Rubor : Warna merah
Rubor atau kemerahan merupakan hal pertama yang terlihat di daerah yangmengalami peradangan. Saat reaksi peradangan timbul, terjadi pelebaran arteriolayang mensuplai darah ke daerah peradangan. Sehingga lebih banyak darah mengalirke mikrosirkulasi lokal dan kapiler meregang dengan cepat terisi penuh dengandarah. Keadaan ini disebut hiperemia atau kongesti, menyebabkan warna merahlokal karena peradangan akut.
b.      Kalor : Panas
Kalor terjadi bersamaan dengan kemerahan dari reaksi peradangan akut. Kalor disebabkan pula oleh sirkulasi darah yang meningkat. Sebab darah yang memilikisuhu 37oC disalurkan ke permukaan tubuh yang mengalami radang lebih banyakdaripada ke daerah normal.
c.       Tumor : Pembengkakan
Pembengkakan sebagian disebabkan hiperemi dan sebagian besar ditimbulkan olehpengiriman cairan dan sel-sel dari sirkulasi darah ke jaringan-jaringan interstitial.Campuran dari cairan dan sel yang tertimbun di daerah peradangan disebut eksudat meradang.
d.      Dolor : Rasa nyeri
Perubahan pH lokal atau konsentrasi lokal ion-ion tertentu dapat merangsangujung-ujung saraf. Pengeluaran zat seperti histamin atau zat bioaktif lainnya dapatmerangsang saraf. Rasa sakit disebabkan pula oleh tekanan yang meninggi akibatpembengkakan jaringan yang meradang.
e.       Functiolaesa : Gangguan fungsi
Berdasarkan asal katanya, functio laesa adalah fungsi yang hilang (Dorland, 2002).Functio laesa merupakan reaksi peradangan yang telah dikenal. Akan tetapi belumdiketahui secara mendalam mekanisme terganggunya fungsi jaringan yang meradang.

A.    RESPON PERADANGAN
Respon peradangan dapat dikenali dari rasa sakit, kulit lebam, demam dll, yang disebabkan karena terjadi perubahan pada pembuluh darah di area infeksi:
·         pembesaran diameter pembuluh darah, disertai peningkatan aliran darah di daerah infeksi. Hal ini dapat menyebabkan kulit tampak lebam kemerahan dan penurunan tekanan darah terutama pada pembuluh kecil.
·         aktivasi molekul adhesi untuk merekatkan endotelia dengan pembuluh darah.
·         kombinasi dari turunnya tekanan darah dan aktivasi molekul adhesi, akan memungkinkan sel darah putih bermigrasi ke endotelium dan masuk ke dalam jaringan. Proses ini dikenal sebagai ekstravasasi.
B.     PERAN PERADANGAN
1.      Siapnya tentara untuk memfagosit (makan) seperti leukosit PoliMorfoNuklear (PMN) dan makrofag
2.      Terbentuknya berbagai macam antibodi (berhubungan dengan limfosit B)
3.      Menetralisasi dan mencairkan iritan (dengan edema)
4.      Membatasi perluasan inflamasi (dengan pembentukan fibrin, fibrosis, dan akan membuat jaringan granulamasi)-- (Wall-off process)
5.      Penyembuhan
Kerugian jika terjadi peradangan :
1. Terjadi reaksi hipersensitivitas
2. Kerusakan organ progresif
3. Adanya jaringan parut (scar)
C.     PERBEDAAN EKSUDAT DAN TRANSUDAT
Eksudat adalah cairan radang ekstravaskular dengan berat jenis tinggi (diatas 1.020) dan seringkali mengandung protein 2-4 mg % serta sel-sel darah putih yang melakukan emigrasi.Cairan ini tertimbun sebagai akibat permeabilitas vascular (yang memungkinkan protein plasma dengan molekul besar dapat terlepas), bertambahnya tekanan hidrostatik intravascular sebagai akibat aliran lokal yang meningkat pula dan serentetan peristiwa rumit leukosit yang menyebabkan emigrasinya.
Transudat adalah cairan dalam ruang interstitial yang terjadi hanya sebagai akibat tekanan hidrostatik atau turunnya protein plasma intravascular yang meningkat (tidak disebabkan proses peradangan/inflamasi).Berat jenis transudat pada umumnya kurang dari 1.012 yang mencerminkan kandungan protein yang rendah. Contoh transudat terdapat pada wanita hamil dimana terjadi penekanan dalam cairan tubuh.

D.    REAKSI SEL PADA RADANG
              Leukositosis terjadi bila ada jaringan cedera atau infeksi sehingga pada tempat cedera atau radang dapat terkumpul banyak leukosit untuk membendung infeksi atau menahan microorganisme menyebar keseluruh jaringan. Leukositosis ini disebabkan karena produksi sumsum tulang meningkat, sehingga jumlahnya dalam darah cukup untuk emigrasi pada waktu terjadi cedera atau radang. Karena itu banyak leukosit yang masih muda dalam darah, dalam pemeriksaan laboratorium dikatakan pergeseran ke kiri

E.     JENIS PERADANGAN

a.       Radang Akut
Radang akut adalah respon yang cepat dan segera terhadap cedera yang didesain untuk mengirimkan leukosit ke daerah cedera. Leukosit membersihkan berbagai mikroba yang menginvasi dan memulai proses pembongkaran jaringan nekrotik. Terdapat 2 komponen utama dalam proses radang akut, yaitu perubahan penampang dan struktural dari pembuluh darah serta emigrasi dari leukosit. Perubahan penampang pembuluh darah akan mengakibatkan meningkatnya aliran darah dan terjadinya perubahan struktural pada pembuluh darah mikro akan memungkinkan protein plasma dan leukosit meninggalkan sirkulasi darah. Leukosit yang berasal dari mikrosirkulasi akan melakukan emigrasi dan selanjutnya berakumulasi di lokasi cedera.
b.      Radang Kronis
Radang kronis dapat diartikan sebagai inflamasi yang berdurasi panjang (berminggu-minggu hingga bertahun-tahun) dan terjadi proses secara simultan dari inflamasi aktif, cedera jaringan, dan penyembuhan. Perbedaannya dengan radang akut, radang akut ditandai dengan perubahan vaskuler, edema, dan infiltrasi neutrofil dalam jumlah besar. Sedangkan radang kronik ditandai oleh infiltrasi sel mononuklir (seperti makrofag, limfosit, dan sel plasma), destruksi jaringan, dan perbaikan.
Radang kronik dapat timbul melalui satu atau dua jalan. Dapat timbul menyusul radang akut, atau responnya sejak awal bersifat kronik. Perubahan radang akut menjadi radang kronik berlangsung bila respon radang akut tidak dapat reda, disebabkan agen penyebab jejas yang menetap atau terdapat gangguan pada proses penyembuhan normal. Ada kalanya radang kronik sejak awal merupakan proses primer. Sering penyebab jejas memiliki toksisitas rendah dibandingkan dengan penyebab yang menimbulkan radang akut. Terdapat 3 kelompok besar yang menjadi penyebabnya, yaitu infeksi persisten oleh mikroorganisme intrasel tertentu (seperti basil tuberkel, Treponema palidum, dan jamur-jamur tertentu), kontak lama dengan bahan yang tidak dapat hancur (misalnya silika), penyakit autoimun. Bila suatu radang berlangsung lebih lama dari 4 atau 6 minggu disebut kronik. Tetapi karena banyak kebergantungan respon efektif tuan rumah dan sifat alami jejas, maka batasan waktu tidak banyak artinya. Pembedaan antara radang akut dan kronik sebaiknya berdasarkan pola morfologi reaksi.
c.           Radang Kronis Eksaserbasi Akut
Radang kronis eksaserbasi akut adalah radang yang merupakan peningkatan keparahan dari suatu gejala penyakit. Tanda-tanda klinis radang akut kembali timbul pada radang ini, seperti rubor, kalor, tumor, dolor, functio laesa.

F.      MACAM-MACAM RADANG
Macam-macam radang yang sering terjadi, yaitu:
-       Radang Tenggorokan
Penyakit ini ditandai dengan rasa nyeri di tenggorokan sehingga si penderita susah sekali saat menelan makanan. Radang tenggorokan atau faringitis akut sering diikuti dengan gejala flu seperti demam, sakit kepala, pilek, dan batuk. Disebarkan oleh virus EBV atau kuman Strep. Pyogenes, radang tenggorokan mudah dikenali dengan memeriksakannya ke dokter THT. Jika daerah faring ditemukan peradangan dengan tanda berupa kemerahan serta terjadi pembesaran pada kelenjar limfe regional di sekitarnya, bisa dikatakan orang tersebut menderita radang tenggorokan. Pada kasus yang sudah berat, di tenggorokan akan dijumpai nanah atau eksudat. Dalam beberapa kejadian, penyakit radang tenggorokan tidak bersifat serius. Sebagian besar penderita akan sembuh setelah tiga sampai dengan sepuluh hari tanpa terapi yang biasanya menimbulkan rasa sakit yang luar biasa. Memang masalah utama seorang penderita radang tenggorokan adalah rasa tidak nyaman dan tidak bisa bernapas secara wajar. Untuk radang tenggorokan yang disebabkan oleh bakteri streptococcal, antibiotik bisa diberikan kepada si pasien agar komplikasi seperti demam rematik bisa dihindari. Jika hal ini tidak segera ditangani, ancaman diptheria mengintai kesehatan si penderita.
Gejala-gejala seorang penderita radang tenggorokan:
1) Bengkak, berwarna merah pada tenggorokan
2) Susah berbicara, menelan, dan bernapas
3) Biasanya terjadi benjolan di sekitar leher
4) Demam tinggi
5) Sakit kepala yang luar biasa
6) Telinga pekak

-       Radang Usus Buntu
Radang usus buntu merupakan peradangan pada usus buntu, yaitu sebuah usus kecil yang berbentuk jari yang melekat pada usus besar di sebelah kanan bawah rongga perut. Usus buntu yang mengalami peradangan kadang-kadang pecah terbuka, yang menyebabkan peradangan selaput perut(peritonitis). Peradangan selaput perut adalah peradangan yang gawat dan mendadak pada selaput yang melapisi dinding dalam rongga perut atau pada kantong yang membungkus usus. Peradangan ini terjadi kalau usus lainnya pecah atau robek.
-       Radang Kulit
Radang kulit, dermatitis, merupakan suatu gejala pada kulit saat jaringan terinfeksi oleh bakteri atau virus.
Ada beberapa tipe radang kulit, yaitu:
·         sebhorrheic dermatitits
·         atopic dermatitis (eczema)
·         Kedua tipe tersebut sangat bervariasi tergantung dari penyebab dan gejala yang terjadi.
Sesungguhnya penyakit ini tidak merupakan penyakit seumur hidup. Ia hanya akan menimbulkan rasa yang tidak nyaman dan mengurangi penampilan diri. Kombinasi antara perawatan kesehatan mandiri dan pengobatan medis akan menghilangkan radang kulit.








                                                                    BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN
A.    KESIMPULAN
Radang ternya membawa damfak yang positif dan negatif, mengapa demikian karena peradangan sebenarnya merupakan gejala yang menguntungkan bagi tubuh dan menjadi pertahanan, ini semua terbukti dengan adanya netralisasi dan pembuangan agen penyerang, adanya penghancuran jaringan nekrosis dan pembentukan keadaan yang dibutuhkan untuk perbaikan dan pemulihan. Dan reaksi peradangan itu sebenarnya adalah peristiwa yang dikoordinasi dengan baik yang dinamis dan kontinyu. Untuk menimbulkan reaksi peradangan maka jaringan harus hidup dan khususnya harus memiliki mikrosirkulasi fungsional.   

B.     SARAN
Jangan pernah menganggap remeh atau pun sepele bila terjadi suhu badan yang panas dalam waktu yang agak lama dan tak kunjung sembuh.
Langkah praktis dalam penanganan radang :
a) Untuk menurunkan panas, flu dan sakit bisa menggunakan obat bebas.
b) Barengi dengan istirahat yang cukup
c) Makanan makanan bergizi dan seimbang.
d) Jika tenggorokan sakit, teguk minuman hangat sebanyak mungkin seperti teh.
e) Jangan minum minuman beralkohol
f) Hindari rokok, baik pasif maupun aktif untuk menghindari radikal bebas.
g) Kurangi minum es, terlebih es yang tidak bersih pembuatannya.
h) Berolahraga teratur
i) Minum vitamin, seperti B Complex dan vitamin C.
j) Jangan Bekerja tidak berlebihan
Penyakit apapun jika dibiarkan dan tidak segera diobati akan membuat hidup terganggu. Bukan hanya proses menelan makanan yang tidak enak karena sakit, batuk dan aktivitas jadi berantakan, tapi radang ini juga akan menimbulkan bahaya lain. Radang tenggorokan kata Himawan bisa menular ke hidung dan menimbulkan sinusitis, pilek berkepanjangan pada anak-anak, amandel, tonsil, juga ke telinga (Otitis media akut) infeksi telinga dalam dan jika dibiarkan lagi akan pecah dan keluar nanah. Infeksi tenggorokan juga bisa menjalar ke paru-paru dan menyebabkan broncitis (infeksi saluran paru-paru)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar