Hari ini cuma mau posting makalah yang baru aku bikin, temen2 bikin jengkel ish kaa idak ada mau bantuki kodong, na liati jaki semuaaa :( dari pada ngeluh terus ini dia yang akuu susun ({}) maaf kalo ada yg tidak sesuai.. commentki nah.. thank youuu :*
" TRAUMA “
A. PENGERTIAN
TRAUMA
Trauma adalah cedera fisik atau emosional. Secara
medis, “trauma” mengacu pada cedera serius atau kritis, luka, atau syok.
Dalam psikiatri,
“trauma” memiliki makna yang berbeda dan mengacu pada pengalaman emosional yang
menyakitkan, menyedihkan, atau mengejutkan, yang sering menghasilkan efek
mental dan fisik berkelanjutan.
·
Shock,
penolakan, atau tidak percaya
·
Kemarahan,
mudah marah, mood swings
·
Rasa
bersalah, malu, menyalahkan diri sendiri
·
Merasa
sedih atau putus asa
·
Merasa
terputus atau mati rasa
·
Penarikan
dari orang lain
·
Kecemasan
dan ketakutan
·
Kebingungan,
sulit berkonsentrasi
|
B. PENYEBAB
TRAUMA
Sebuah kejadian besar akan mengarah
ke trauma emosional atau psikologis jika:
·
Itu
terjadi tak terduga.
·
Anda
tidak siap untuk itu.
·
Anda
merasa tak berdaya untuk mencegahnya.
·
Itu
terjadi berulang kali.
·
Seseorang
sengaja berbuat kejam.
·
Itu
terjadi di masa kecil
|
C. GEJALA-GEJALA
TRAUMA
·
Shock,
penolakan, atau tidak percaya
·
Kemarahan,
mudah marah, mood swings
·
Rasa
bersalah, malu, menyalahkan diri sendiri
·
Penarikan
dari orang lain
·
Kecemasan
dan ketakutan
·
Merasa
sedih atau putus asa
·
Kebingungan,
sulit berkonsentrasi
·
Merasa
terputus atau mati rasa
|
D. Gejala
fisik trauma
·
Insomnia
atau mimpi buruk
·
Menjadi
mudah kaget
·
Detak
jantung lebih kencang
·
Sakit
dan nyeri
|
|
E. MACAM-MACAM
TRAUMA
1. Fobia
Penolakan
berdasarkan ketakutan terhadap benda atau situasi yang dihadapi. Walau
sebetulnya tidak berbahaya dan penderita fobia sendiri mengakui bahwa ketakutan
yang dirasakan itu tidak ada dasarnya
a. Macam-macam fobia, yaitu :
- Fobia
Simpel
Sumber
ketakutan berupa binatang, ketinggian, tempat tertutup, darah. Yang menderita
fobia simpel kebanyakan adalah wanita dan dimulai sejak kecil.
- Agorafobia
Berasal dari bahasa Yunani. Agora
berarti tempat berkumpul atau pasar. Jadi agorafobia adalah ketakutan yang
berpusat pada tempat-tempat publik seperti takut berbelanja, takut terhadap kerumunan
orang, takut berpergian dan banyak meminta pertolongan.
Banyak wanita yang menderita
agorafobia ini dimulai pada masa remaja dan permulaan dewasa.
·
Simtom : ketegangan,
pusing, kompulsi, merenung, depresi, ketakutan menjadi gila.
·
90%
dari satu sampel : takut tempat tinggi, tempat tertutup, elevator
- Fobia
Sosial
Menyerupai
Kecemasan Sosial. Keceasan tidak rasional karena adanya orang lain, contohnya
takut berbicara didepan publik, takut makan di tempat umu, takut menggunakan WC
umum. Biasanya penderita fobia sosial jarang meminta bantuan kepada orang lain.
Permulaan fobia sosial biasanya dimulai pada masa remaja, karena pada masa itu
kesadaran akan interaksi sosial dengan orang lain menjadi penting dalam
kehidupannya.
b. Penyebab
fobia
- Teori
Psikoanalitik :
Pertahanan melawan kecemasan hasil dorongan id yang direpres kecemasan.
Pindahan dari impuls id yang ditakuti obyek ataupun situasi, yang mempunyai
hubungan simbolik dengan hal tersebut. Menghindari konflik yang direpres. Cara
ego untuk menghadapi masalah yang sesungguhnya, konflik pada masa kanak-kanak
yang direpres.
- Teori
Behavioral : hasil
belajar kondisioning klasik, kondisioning operan, modeling.
c. Terapi
Untuk Penderita Fobia
- Psikoanalaitis
: konflik yang ditekan diangkat
ke permukaan.
- Behavioral
: desensitasi sistematik, modeling
Tanda-tanda
gangguan panik ini misalkan sesak nafas, detak jantung keras, sakit di dada,
merasa tercekik, pusing, berpeluh, bergetar, ketakutan yang sangat akan teror,
ketakutan akan ada hukuman.
Tanda-tanda
yang lain adalah depersonalisasi dan derealisai. Yaitu perasaan seakan-akan ada
diluar badan, merasa dunia tidak nyata, ketakutan akan kehilangan kontrol,
ketakutan menjadi gila, dan ketakutan bahwa dirinya kan segera mati.
Intensitas gangguan panik bisa
sering kali terjadi. Sekali seminggu atau bahkan lebih sering. Dihubungkan
dengan situasi yang lebih khusus, misalnya panik dalam mengendarai mobil,
laki-laki 0,7% dan wanita 1%
·
4
kali serangan panik dalam 4 minggu
·
Satu
serangan diikuti ketakutan terjadinya serangan lagi paling sedikit 1 bulan
·
Serangan
panik dapat diikuti agorafobia. 80% penderita panik juga menderita gangguan
kecemasan lain.
·
Sering
juga ada depresi
·
Sering
penyebabnya adalah fisiologis, misalnya gangguan jaantung
·
Penderita
panik sering merasa bahwa penyakit yang dideritanya adlah penyakit yang
parah, sehingga menimbulkan kepanikan yang berlebih.
a. Tanda-tanda dari Generalized Anxiety
Disorders (GAD)
Gangguan
Kecemasan Menyeluruh misalnya kecemasan kronis yang terus menerus, mencakup
situasi hidup ( cemas akan terjadi kecelakaan, atau cemas akan kesulitan
finansial).
Ada keluhan somatik seperti
berpeluh, merasa panas, jantung berdetak keras, perut tidak enak, diare, sering
buang air kecil, dingin, tangan basah, mulut kering, tenggorokan terasa
tersumbat, sesak nafas.
Merasa ada gangguan otot seperti merasa tegang atau rasa
sakit pada daerah otot tertentu terutama leher dan bahu, pelupuk mata berkedip
terus, bergetar, mudah lelah, tidak mampu untuk santai, mudah terkejut, geisah,
sering berkeluh. Cemas akan terjadinya bahaya, cemas akan kehilangan kontrol,
cemas akan mendapat serangan jantung, cemas akan mati. Sering juga penderita
tidak sabar, mudah marah, tidak dapat tidur, tidak dapa berkonsentrasi.
b. Penyebab
Generalized Anxiety Disorders (GAD) / Gangguan Kecemasan Menyeluruh
- Psikoanalitik
: konflik antara impuls idd dan
ego yang tidak disadari. Impuls itu seksual atau agresif dan impuls-impuls itu
ingin keluar, namun dihalangi secara tidak sadar, sehingga menjadi kecemasan.
- Teori
belajar : kondisioning
klasik dari rangsangan luar
- Kognitif
behavioral : memfokus
kontrol dan ketidakberdayaan
c. Terapi
untuk Generalized Anxiety Disorders (GAD) / Gangguan Kecemasan Menyeluruh
Terapi untuk Generalized Anxiety Disorders (GAD) / Gangguan
Kecemasan Menyeluruh dapat menggunakan terapi psikoanalisis, sama dengan
penderita fobia.
Obsesi
merupakan pikiran yang berkali-kali mengganggu dan tampak rasional dan tidak
dapat dikontrol, sehingga mengganggu hidup. Obsesi dapat berbentuk
keragu-raguan yang ekstrem, penangguhan dan tidak fapat mengambil keputusan.
Biasanya penderita tidak dapat mengambil kesimpulan dari suatu hal.
Kompulsi
merupakan impuls yang tidak dapat ditolak, mengulangi tingkah laku ritualistik
berkali-kali. Kompulsi sering berhubungan dengan kebersihan dan keteraturan.
Penderita obsesif-kompulsif sering merasa apa yang dilakukannya adalah hal yang
asing.
a. Ada 5
jenis obsesi :
- Kebimbangan yang obsesif. Merupakan
pikiran bahwa suatu tugas yang telah selasai tidak dilakukan secara baik (75%
dari penderita)
- Pikiran yang obsesif pikiran
berantai yang tidak ada akhirnya. Biasanya fokus pada kejadian yang akan datang
(34% dari penderita)
- Impuls yang obsesif. Dorongan
untuk melakukan suatu perbuatan (17% dari penderita)
- Ketakutan yang obsesif. Kecemasan
untuk kehilangan kontrol dan melakukan sesuatu yang memalukan (26%
dari penderita)
- Bayangan obsesif. Bayangan
terus meerus mengenai sesuatu yang dilihat (7% dari penderita)
b. Ada 2
jenis kompulsi :
- Dorongan kompusif yang memaksa suatu
perbuatan. Misalnya melihat pintu berkali-kali (61% dari penderita)
- Kompulsi mengontrol. Mengontrol
dorongan kompulsi(tidak menuruti dorongan tersebut). Mengontrol dorongan inses
dengan berkali-kali menghitung hingga hitungan tertentu.
c. Penyebab
Obsesi-kompulsif
- Psikoanalaitik
: fiksasi masa anal.
- Adler
: anak terhalang mengembangkan
kompetensinya sehingga si anak menjadi rendah diri. Sehingga secara tidak sadar
mengembangkan ritual yang kompulsif untuk membuat daerah yang dapat dikontrol
dan merasa mampu untuk membuat orang tersebut menguasai cara menguasai sesuatu.
- Teori
belajar : konsisioning
operan. Tingkah laku yang dipelajari yang dikuatkan akibat-akibatnya.
d. Terapi
untuk penderita obsesif kompusif
Terapi
sama dengan penderita fobia dan GAD, menggunakan psikoanalisis.
“PERADANGAN”
A. PENGERTIAN
RADANG
Peradangan adalah reaksi vascular yang hasilnya
merupakan pengiriman cairan, zat-zat yang terlarut dan sel-sel dari sirkulasi
darah ke jaringan-jaringan interstitial pada daerah cedera atau nekrosis.
Peradangan sebenarnya adalah gejala yang menguntungkan dan pertahanan, hasilnya adalah netralisasi dan pembuangan agen penyerang,penghancuran jaringan nekrosis dan pembentukan keadaan yang dibutuhkan untuk perbaikan dan pemulihan. Reaksi peradangan itu sebenarnya adalah peristiwa yang dikoordinasi dengan baik yang dinamis dan kontinyu. Untuk menimbulkan reaksi peradangan maka jaringan harus hidup dan khususnya harus memiliki mikrosirkulasi fungsional.
Jadi yang dimaksud dengan radang adalah rangkaian reaksi yang terjadi pada tempat jaringan cedera.
Peradangan sebenarnya adalah gejala yang menguntungkan dan pertahanan, hasilnya adalah netralisasi dan pembuangan agen penyerang,penghancuran jaringan nekrosis dan pembentukan keadaan yang dibutuhkan untuk perbaikan dan pemulihan. Reaksi peradangan itu sebenarnya adalah peristiwa yang dikoordinasi dengan baik yang dinamis dan kontinyu. Untuk menimbulkan reaksi peradangan maka jaringan harus hidup dan khususnya harus memiliki mikrosirkulasi fungsional.
Jadi yang dimaksud dengan radang adalah rangkaian reaksi yang terjadi pada tempat jaringan cedera.
B. PROSES
TERJADINYA PERADANGAN
Adapun kejadiannya sebagai berikut: pada setiap luka
pada jaringan akan timbul reaksi inflamasi atau reaksi vaskuler.Mula-mula
terjadi dilatasi lokal dari arteriole dan kapiler sehingga plasma akan merembes
keluar. Selanjutnya cairan edema akan terkumpul di daerah sekitar luka,
kemudian fibrin akan membentuk semacam jala, struktur ini akan menutupi saluran
limfe sehingga penyebaran mikroorganisme dapat dibatasi.
Dalam proses inflamasi juga terjadi phagositosis,
mula-mula phagosit membungkus mikroorganisme, kemudian dimulailah digesti dalam
sel. Hal ini akan mengakibatkan perubahan pH menjadi asam. Selanjutnya akan
keluar protease selluler yang akan menyebabkan lysis leukosit.Setelah itu
makrofag mononuclear besar akan tiba di lokasi infeksi untuk membungkus
sisa-sisa leukosit.Dan akhirnya terjadilah pencairan (resolusi) hasil proses
inflamasi lokal.
Cairan kaya protein dan sel darah putih yang tertimbun dalam ruang ekstravaskular sebagai akibat reaksi radang disebut eksudat.
Peran dan fungsi dari perdangan:
1. Siapnya tentara untuk memfagosit (makan) seperti leukosit PoliMorfoNuklear (PMN) dan makrofag
2. Terbentuknya berbagai macam antibodi (berhubungan dengan limfosit B)
3. Menetralisasi dan mencairkan iritan (dengan edema)
4. Membatasi perluasan inflamasi (dengan pembentukan fibrin, fibrosis, dan akan membuat jaringan granulamasi)-- (Wall-off process)
5. Penyembuhan
Kerugian jika terjadi peradangan :
1. Terjadi reaksi hipersensitivitas
2. Kerusakan organ progresif
3. Adanya jaringan parut (scar)
Cairan kaya protein dan sel darah putih yang tertimbun dalam ruang ekstravaskular sebagai akibat reaksi radang disebut eksudat.
Peran dan fungsi dari perdangan:
1. Siapnya tentara untuk memfagosit (makan) seperti leukosit PoliMorfoNuklear (PMN) dan makrofag
2. Terbentuknya berbagai macam antibodi (berhubungan dengan limfosit B)
3. Menetralisasi dan mencairkan iritan (dengan edema)
4. Membatasi perluasan inflamasi (dengan pembentukan fibrin, fibrosis, dan akan membuat jaringan granulamasi)-- (Wall-off process)
5. Penyembuhan
Kerugian jika terjadi peradangan :
1. Terjadi reaksi hipersensitivitas
2. Kerusakan organ progresif
3. Adanya jaringan parut (scar)
C. TANDA-TANDA
PERADANGAN
a. Rubor : Warna merah
Rubor atau
kemerahan merupakan hal pertama yang terlihat di daerah yangmengalami
peradangan. Saat reaksi peradangan timbul, terjadi pelebaran arteriolayang
mensuplai darah ke daerah peradangan. Sehingga lebih banyak darah mengalirke
mikrosirkulasi lokal dan kapiler meregang dengan cepat terisi penuh
dengandarah. Keadaan ini disebut hiperemia atau kongesti, menyebabkan warna
merahlokal karena peradangan akut.
b. Kalor : Panas
Kalor terjadi bersamaan dengan kemerahan dari reaksi
peradangan akut. Kalor disebabkan pula oleh sirkulasi darah yang meningkat.
Sebab darah yang memilikisuhu 37oC disalurkan ke permukaan tubuh yang mengalami
radang lebih banyakdaripada ke daerah normal.
c. Tumor : Pembengkakan
Pembengkakan
sebagian disebabkan hiperemi dan sebagian besar ditimbulkan olehpengiriman
cairan dan sel-sel dari sirkulasi darah ke jaringan-jaringan
interstitial.Campuran dari cairan dan sel yang tertimbun di daerah peradangan
disebut eksudat meradang.
d. Dolor : Rasa nyeri
Perubahan pH lokal atau konsentrasi lokal ion-ion tertentu
dapat merangsangujung-ujung saraf. Pengeluaran zat seperti histamin atau zat
bioaktif lainnya dapatmerangsang saraf. Rasa sakit disebabkan pula oleh tekanan
yang meninggi akibatpembengkakan jaringan yang meradang.
e. Functiolaesa : Gangguan fungsi
Berdasarkan asal katanya, functio laesa adalah fungsi yang
hilang (Dorland, 2002).Functio laesa merupakan reaksi peradangan yang telah
dikenal. Akan tetapi belumdiketahui secara mendalam mekanisme terganggunya
fungsi jaringan yang meradang.
A. RESPON
PERADANGAN
Respon peradangan dapat dikenali
dari rasa sakit, kulit lebam, demam dll, yang disebabkan karena terjadi perubahan pada pembuluh darah di area infeksi:
·
pembesaran
diameter pembuluh darah, disertai peningkatan aliran darah di daerah infeksi. Hal ini dapat
menyebabkan kulit tampak lebam kemerahan dan penurunan tekanan darah terutama
pada pembuluh kecil.
·
kombinasi
dari turunnya tekanan darah dan aktivasi molekul adhesi, akan memungkinkan sel darah putih bermigrasi ke endotelium dan masuk ke dalam jaringan. Proses
ini dikenal sebagai ekstravasasi.
B. PERAN
PERADANGAN
1. Siapnya
tentara untuk memfagosit (makan) seperti leukosit PoliMorfoNuklear (PMN) dan makrofag
2. Terbentuknya
berbagai macam antibodi (berhubungan dengan limfosit B)
3. Menetralisasi
dan mencairkan iritan (dengan edema)
4. Membatasi
perluasan inflamasi (dengan pembentukan fibrin, fibrosis, dan akan membuat
jaringan granulamasi)-- (Wall-off process)
5. Penyembuhan
Kerugian jika terjadi peradangan :
1. Terjadi reaksi hipersensitivitas
2. Kerusakan organ progresif
3. Adanya jaringan parut (scar)
Kerugian jika terjadi peradangan :
1. Terjadi reaksi hipersensitivitas
2. Kerusakan organ progresif
3. Adanya jaringan parut (scar)
C.
PERBEDAAN
EKSUDAT DAN TRANSUDAT
Eksudat
adalah cairan radang ekstravaskular dengan berat jenis tinggi (diatas 1.020)
dan seringkali mengandung protein 2-4 mg % serta sel-sel darah putih yang
melakukan emigrasi.Cairan ini tertimbun sebagai akibat permeabilitas vascular
(yang memungkinkan protein plasma dengan molekul besar dapat terlepas),
bertambahnya tekanan hidrostatik intravascular sebagai akibat aliran lokal yang
meningkat pula dan serentetan peristiwa rumit leukosit yang menyebabkan
emigrasinya.
Transudat
adalah cairan dalam ruang interstitial yang terjadi hanya sebagai akibat
tekanan hidrostatik atau turunnya protein plasma intravascular yang meningkat
(tidak disebabkan proses peradangan/inflamasi).Berat jenis transudat pada
umumnya kurang dari 1.012 yang mencerminkan kandungan protein yang rendah.
Contoh transudat terdapat pada wanita hamil dimana terjadi penekanan dalam
cairan tubuh.
D. REAKSI
SEL PADA RADANG
Leukositosis terjadi bila ada jaringan cedera atau infeksi sehingga pada tempat cedera atau radang dapat terkumpul banyak leukosit untuk membendung infeksi atau menahan microorganisme menyebar keseluruh jaringan. Leukositosis ini disebabkan karena produksi sumsum tulang meningkat, sehingga jumlahnya dalam darah cukup untuk emigrasi pada waktu terjadi cedera atau radang. Karena itu banyak leukosit yang masih muda dalam darah, dalam pemeriksaan laboratorium dikatakan pergeseran ke kiri
Leukositosis terjadi bila ada jaringan cedera atau infeksi sehingga pada tempat cedera atau radang dapat terkumpul banyak leukosit untuk membendung infeksi atau menahan microorganisme menyebar keseluruh jaringan. Leukositosis ini disebabkan karena produksi sumsum tulang meningkat, sehingga jumlahnya dalam darah cukup untuk emigrasi pada waktu terjadi cedera atau radang. Karena itu banyak leukosit yang masih muda dalam darah, dalam pemeriksaan laboratorium dikatakan pergeseran ke kiri
E. JENIS
PERADANGAN
a. Radang Akut
Radang
akut adalah respon yang cepat dan segera terhadap cedera yang didesain untuk
mengirimkan leukosit ke daerah cedera. Leukosit membersihkan berbagai mikroba
yang menginvasi dan memulai proses pembongkaran jaringan nekrotik. Terdapat 2
komponen utama dalam proses radang akut, yaitu perubahan penampang dan
struktural dari pembuluh darah serta emigrasi dari leukosit. Perubahan
penampang pembuluh darah akan mengakibatkan meningkatnya aliran darah dan
terjadinya perubahan struktural pada pembuluh darah mikro akan memungkinkan
protein plasma dan leukosit meninggalkan sirkulasi darah. Leukosit yang berasal
dari mikrosirkulasi akan melakukan emigrasi dan selanjutnya berakumulasi di
lokasi cedera.
b. Radang Kronis
Radang
kronis dapat diartikan sebagai inflamasi yang berdurasi panjang
(berminggu-minggu hingga bertahun-tahun) dan terjadi proses secara simultan
dari inflamasi aktif, cedera jaringan, dan penyembuhan. Perbedaannya dengan
radang akut, radang akut ditandai dengan perubahan vaskuler, edema, dan
infiltrasi neutrofil dalam jumlah besar. Sedangkan radang kronik ditandai oleh
infiltrasi sel mononuklir (seperti makrofag, limfosit, dan sel plasma),
destruksi jaringan, dan perbaikan.
Radang
kronik dapat timbul melalui satu atau dua jalan. Dapat timbul menyusul radang
akut, atau responnya sejak awal bersifat kronik. Perubahan radang akut menjadi
radang kronik berlangsung bila respon radang akut tidak dapat reda, disebabkan
agen penyebab jejas yang menetap atau terdapat gangguan pada proses penyembuhan
normal. Ada kalanya radang kronik sejak awal merupakan proses primer. Sering
penyebab jejas memiliki toksisitas rendah dibandingkan dengan penyebab yang
menimbulkan radang akut. Terdapat 3 kelompok besar yang menjadi penyebabnya,
yaitu infeksi persisten oleh mikroorganisme intrasel tertentu (seperti basil
tuberkel, Treponema palidum, dan jamur-jamur tertentu), kontak lama
dengan bahan yang tidak dapat hancur (misalnya silika), penyakit autoimun. Bila
suatu radang berlangsung lebih lama dari 4 atau 6 minggu disebut kronik. Tetapi
karena banyak kebergantungan respon efektif tuan rumah dan sifat alami jejas,
maka batasan waktu tidak banyak artinya. Pembedaan antara radang akut dan
kronik sebaiknya berdasarkan pola morfologi reaksi.
c. Radang Kronis
Eksaserbasi Akut
Radang
kronis eksaserbasi akut adalah radang yang merupakan peningkatan keparahan dari
suatu gejala penyakit. Tanda-tanda klinis radang akut kembali timbul pada
radang ini, seperti rubor, kalor, tumor, dolor, functio laesa.
F. MACAM-MACAM
RADANG
Macam-macam radang yang sering
terjadi, yaitu:
- Radang Tenggorokan
Penyakit
ini ditandai dengan rasa nyeri di tenggorokan sehingga si penderita susah
sekali saat menelan makanan. Radang tenggorokan atau faringitis akut sering
diikuti dengan gejala flu seperti demam, sakit kepala, pilek, dan batuk.
Disebarkan oleh virus EBV atau kuman Strep. Pyogenes, radang tenggorokan mudah
dikenali dengan memeriksakannya ke dokter THT. Jika daerah faring ditemukan
peradangan dengan tanda berupa kemerahan serta terjadi pembesaran pada kelenjar
limfe regional di sekitarnya, bisa dikatakan orang tersebut menderita radang
tenggorokan. Pada kasus yang sudah berat, di tenggorokan akan dijumpai nanah
atau eksudat. Dalam beberapa kejadian, penyakit radang tenggorokan tidak
bersifat serius. Sebagian besar penderita akan sembuh setelah tiga sampai
dengan sepuluh hari tanpa terapi yang biasanya menimbulkan rasa sakit yang luar
biasa. Memang masalah utama seorang penderita radang tenggorokan adalah rasa
tidak nyaman dan tidak bisa bernapas secara wajar. Untuk radang tenggorokan
yang disebabkan oleh bakteri streptococcal, antibiotik bisa diberikan kepada si
pasien agar komplikasi seperti demam rematik bisa dihindari. Jika hal ini tidak
segera ditangani, ancaman diptheria mengintai kesehatan si penderita.
Gejala-gejala seorang penderita radang tenggorokan:
1) Bengkak, berwarna merah pada
tenggorokan
2) Susah berbicara, menelan, dan
bernapas
3) Biasanya terjadi benjolan di
sekitar leher
4) Demam tinggi
5) Sakit kepala yang luar biasa
6) Telinga pekak
- Radang Usus Buntu
Radang usus buntu merupakan peradangan pada usus buntu,
yaitu sebuah usus kecil yang berbentuk jari yang melekat pada usus besar di
sebelah kanan bawah rongga perut. Usus buntu yang mengalami peradangan
kadang-kadang pecah terbuka, yang menyebabkan peradangan selaput
perut(peritonitis). Peradangan selaput perut adalah peradangan yang gawat dan
mendadak pada selaput yang melapisi dinding dalam rongga perut atau pada
kantong yang membungkus usus. Peradangan ini terjadi kalau usus lainnya pecah
atau robek.
- Radang Kulit
Radang kulit, dermatitis, merupakan suatu gejala pada kulit
saat jaringan terinfeksi oleh bakteri atau virus.
Ada beberapa tipe radang kulit, yaitu:
·
sebhorrheic dermatitits
·
atopic dermatitis (eczema)
·
Kedua tipe tersebut sangat
bervariasi tergantung dari penyebab dan gejala yang terjadi.
Sesungguhnya penyakit ini tidak merupakan penyakit seumur
hidup. Ia hanya akan menimbulkan rasa yang tidak nyaman dan mengurangi
penampilan diri. Kombinasi antara perawatan kesehatan mandiri dan pengobatan
medis akan menghilangkan radang kulit.
BAB
III
KESIMPULAN DAN SARAN
A.
KESIMPULAN
Radang
ternya membawa damfak yang positif dan negatif, mengapa demikian karena
peradangan sebenarnya merupakan gejala yang menguntungkan bagi tubuh dan
menjadi pertahanan, ini semua terbukti dengan adanya netralisasi dan pembuangan
agen penyerang, adanya penghancuran jaringan nekrosis dan pembentukan keadaan
yang dibutuhkan untuk perbaikan dan pemulihan. Dan reaksi peradangan itu
sebenarnya adalah peristiwa yang dikoordinasi dengan baik yang dinamis dan
kontinyu. Untuk menimbulkan reaksi peradangan maka jaringan harus hidup dan
khususnya harus memiliki mikrosirkulasi fungsional.
B.
SARAN
Jangan pernah
menganggap remeh atau pun sepele bila terjadi suhu badan yang panas dalam waktu
yang agak lama dan tak kunjung sembuh.
Langkah praktis dalam penanganan radang :
a) Untuk menurunkan panas, flu dan sakit bisa menggunakan obat bebas.
b) Barengi dengan istirahat yang cukup
c) Makanan makanan bergizi dan seimbang.
d) Jika tenggorokan sakit, teguk minuman hangat sebanyak mungkin seperti teh.
e) Jangan minum minuman beralkohol
f) Hindari rokok, baik pasif maupun aktif untuk menghindari radikal bebas.
g) Kurangi minum es, terlebih es yang tidak bersih pembuatannya.
h) Berolahraga teratur
i) Minum vitamin, seperti B Complex dan vitamin C.
j) Jangan Bekerja tidak berlebihan
Penyakit apapun jika dibiarkan dan tidak segera diobati akan membuat hidup terganggu. Bukan hanya proses menelan makanan yang tidak enak karena sakit, batuk dan aktivitas jadi berantakan, tapi radang ini juga akan menimbulkan bahaya lain. Radang tenggorokan kata Himawan bisa menular ke hidung dan menimbulkan sinusitis, pilek berkepanjangan pada anak-anak, amandel, tonsil, juga ke telinga (Otitis media akut) infeksi telinga dalam dan jika dibiarkan lagi akan pecah dan keluar nanah. Infeksi tenggorokan juga bisa menjalar ke paru-paru dan menyebabkan broncitis (infeksi saluran paru-paru)
Langkah praktis dalam penanganan radang :
a) Untuk menurunkan panas, flu dan sakit bisa menggunakan obat bebas.
b) Barengi dengan istirahat yang cukup
c) Makanan makanan bergizi dan seimbang.
d) Jika tenggorokan sakit, teguk minuman hangat sebanyak mungkin seperti teh.
e) Jangan minum minuman beralkohol
f) Hindari rokok, baik pasif maupun aktif untuk menghindari radikal bebas.
g) Kurangi minum es, terlebih es yang tidak bersih pembuatannya.
h) Berolahraga teratur
i) Minum vitamin, seperti B Complex dan vitamin C.
j) Jangan Bekerja tidak berlebihan
Penyakit apapun jika dibiarkan dan tidak segera diobati akan membuat hidup terganggu. Bukan hanya proses menelan makanan yang tidak enak karena sakit, batuk dan aktivitas jadi berantakan, tapi radang ini juga akan menimbulkan bahaya lain. Radang tenggorokan kata Himawan bisa menular ke hidung dan menimbulkan sinusitis, pilek berkepanjangan pada anak-anak, amandel, tonsil, juga ke telinga (Otitis media akut) infeksi telinga dalam dan jika dibiarkan lagi akan pecah dan keluar nanah. Infeksi tenggorokan juga bisa menjalar ke paru-paru dan menyebabkan broncitis (infeksi saluran paru-paru)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar