Mata
Kuliah : Pengendalian Vektor dan Binatang
Pengganggu-A
Dosen
: Hamsir Ahmad, SKM, M.Kes
HUBUNGAN SERANGGA DAN KESEHATAN
DISUSUN
OLEH :
SARMILAH
PO.71.3.221.13.1.043
IIA
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES MAKASSAR
PRODI DIII JURUSAN KESEHATAN LINGKUNGAN
TAHUN AJARAN 2014/2015
KATA PENGANTAR
Puji
dan syukur penulis panjatkan kehadirat ALLAH SWT yang telah melimpahkan rahmat
dan kasih sayang-Nya, penulis dapat menyelesaikan tugas makalah ini tepat pada
waktunya.
Adapun tujuan dari pembuatan makalah ini untuk memahami yang
lebih baik mengenai hubungan serangga dengan kesehatan.
Dengan segala kerendahan hati, penulis mengucapkan terima
kasih kepada semua pihak yang telah membantu dan mendukung dalam penulisan makalah
ini, dan juga penulis menyadari bahwa penulisan makalah ini masih jauh dari
sempurna, oleh karena itu kritik dan saran yang membangun dari semua pihak
penyempurnaan makalah ini, sangat penulis harapkan.
Penulis berharap semoga makalah ini memberi manfaat yang
besar bagi kita semua yang membutuhkannya.
Makassar, September 2014
PENULIS
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Dalam ilmu kedokteran, ilmu yang
mempelajari tentang serangga dan segala seluk beluknya dikenal dengan nama
Entomologi. Perkembangan dalam entomologi modern telah membuka banyak rahasia
tentang peran serta serangga dan anggota-anggota arthropoda lainnya dalam
hubungannya antara manusia dan hewan. Serangga merupakan hewan yang paling
sukses menempati berbagai habitat kehidupan dan menjadi hewan yang terbesar
dalam jumlah dan spesies, serta mempunyai peran yang sangat penting dalam
ekosistem dunia. Menurut Harwood & James (1979), serangga dapat
mempengaruhi kesehatan dan kesejahteraan manusia baik secara langsung maupun
tidak langsung.
Serangga
merupakan salah satu makhluk hidup yang sangat menarik untuk dipelajari. Kelas
insekta ini memiliki sisi-sisi yang sangat berbeda dengan hewan jenis lain.
Dari segi habitat misalnya, serangga mudah dijumpai di berbagai tempat,
bertengger pada tanaman, didalam tanah, dalam tumpukan jerami, didalam air,
dalam tempat penyimpanan beras, bahkan dalam kotoran. Setiap sisi kehidupannya,
akan memperlihatkan keajaiban penciptaan-Nya.
Banyak
orang yang beranggapan bahwa serangga adalah makhluk yang merugikan sekaligus
menjijikan. Namun, anggapan ini ternyata salah. Justru sebagian besar serangga
adalah makhluk yang sangat menguntungkan dan berguna bagi kehidupan manusia.
Salah satu manfaatnya adalah menghasilkan madu, sutera, dan banyak produksi berguna
lain. Selain itu, serangga juga membantu penyerbukan berbagai macam bunga
sehingga bisa menghasilkan buah atau sayur.
Serangga
merupakan hewan berdarah dingin. Bila suhu lingkungan menurun, suhu tubuh
serangga pun menurun. Hal ini mengakibatkan menurunnya proses metabolisme dalam
tubuh serangga. Banyak serangga yang dapat bertahan hidup terhadap suhu beku
namun dalam periode yang pendek. Beberapa serangga dapat tahan pada suhu rendah
dengan cara menyimpan etilen glikol dalam jaringan-jaringan tubuhnya. Etilen
glikol merupakan suatu zat kimia yang fungsinya sama dengan cairan yang
dituangkan dalam radiator kendaraan yang berfungsi sebagai pelindung dari suhu
yang sangat rendah.
B. TUJUAN
1.
Untuk mengetahui pengertian serangga.
2.
Untuk mengetahui biologi serangga
3.
Untuk mengetahui ciri-ciri serangga,
4.
Untuk mengetahui jenis serangga pembawa penyakit.
5.
Untuk mengetahui penyakit
yang dibawa serangga.
6.
Untuk mengetahui pemberantasan arthropoda dan cara
mengurangi bahaya penularan penyakit karena arthropoda
BAB II
PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN SERANGGA
Arthropoda adalah binatang yang
kakinya beruas-ruas termasuk juga bagian perut (abdomen) dan dada (toraks) yang
beruas-ruas, contoh : nyamuk, lalat, kecoak, kutu, udang, kaki seribu,
dsb. Berdasarkan contoh dari arthropoda yang telah disebutkan dan
termasuk contoh lainnya dari arthropoda tidak semua dari jenis arthropoda yang
dapat berpengaruh buruk bagi kesehatan. Adapun pengaruh arthropoda bagi
kesehatan manusia yaitu sebagai vektor (penular) penyakit dan sebagai penyebab
penyakit.
Arthropoda merupakan suatu filum
yang terdiri dari beberapa kelas, yaitu :
1. Kelas serangga (Hexapoda/insecta),
2. Kelas Arachnida, contoh : laba-laba
3. Kelas myriapoda, contoh lipan
4. Kelas Diplopoda, contoh kaki seribu.
Dan kelas arthropoda terdiri dari
beberapa ordo, diantaranya :
1. Ordo Diphtera, contoh : nyamuk dan
lalat.
2. Ordo Siphonaptera, contoh : pinjal
tikus, pinjal kucing dsb
3. Ordo Anoplura/ phtiraptera, contoh :
kutu kepala, kutu dada, dan kutu kemaluan
4. Ordo Orthoptera, contoh : kecoak dsb
Arthropoda yang dapat menjadi vektor
penyakit dalam hal ini yang akan dibahas tidak mencakup keseluruhan tetapi yang
akan dibahas adalah beberapa arthropoda sebagai vektor penyakit. Adapun
jenis artrhopoda yang dimaksud berasal dari kelas insecta, myriapoda
khususnya dan dari ordo diptera. Phtiraptera dan diphtera seperti yang
tersebut di atas, diantaranya : kecoak, lalat, kutu, dan pinjal.
B. BIOLOGI SERANGGA
Keterangan :
Anatomi serangga betina
A- Kepala (caput) B- Dada (thorax) C- Perut (abdomen)
A- Kepala (caput) B- Dada (thorax) C- Perut (abdomen)
1. antena
2. ocelli (bawah)
3. ocelli (atas)
4. mata majemuk
5. otak (ganglia otak)
6. dada depan (prothorax)
7. pembuluh darah dorsal
8. saluran trakea (ruas-ruas dengan spirakulum)
9. dada tengah (mesothorax)
10. dada belakang (metathorax)
11. sayap depan
12. sayap belakang
13. perut
14. jantung
15. ovarium
16. perut belakang (usus, rektum, anus)
17. anus
18. vagina
19. berkas saraf (ganglia perut)
20. saluran Malpighia
21. tungkai dada
22. cakar pengait
23. tarsus
24. tibia
25. femur
26. trochanter
27. perut depan
28. ganglion dada
29. coxa
30. kelenjar ludah
31. ganglion suboesophagus
32. mulut
2. ocelli (bawah)
3. ocelli (atas)
4. mata majemuk
5. otak (ganglia otak)
6. dada depan (prothorax)
7. pembuluh darah dorsal
8. saluran trakea (ruas-ruas dengan spirakulum)
9. dada tengah (mesothorax)
10. dada belakang (metathorax)
11. sayap depan
12. sayap belakang
13. perut
14. jantung
15. ovarium
16. perut belakang (usus, rektum, anus)
17. anus
18. vagina
19. berkas saraf (ganglia perut)
20. saluran Malpighia
21. tungkai dada
22. cakar pengait
23. tarsus
24. tibia
25. femur
26. trochanter
27. perut depan
28. ganglion dada
29. coxa
30. kelenjar ludah
31. ganglion suboesophagus
32. mulut
C. CIRI-CIRI
SERANGGA
Secara umum berkaitan dengan
penertian dari arthtropoda itu sendiri, maka tanda-tanda umum dari filum
arthropoda, sebagai berikut :
1. Badan dan kaki beruas-ruas
2. Mempunyai tubuh bersegmen-segmen
3. Tonjolan tubuhnya (appendages)
selalu berpasangan, misalnya antena, kaki dan sayap, sehingga tubuhnya
bilateral simetri
4. Rangka luar terdiri dari zat khitin
yang menebal dan menjadi keras
5. Bernapas dengan trachea (spiracle)/
insang
6. Peredaran darah terbuka, darah
sering tidak berwarna
7. Alat pencernaannya sudah dilengkapi
mulut dan anus serta telah mempunyai sistem ekskresi yang terbuka ke dalam
saluran pencernaan
8. Susunan saraf tangga tali. Sistem
persarafan terdapat di bagian ventral
9. Sistem respirasi terdapat berupa
tabung hawa (trakea) dengan lubang-lubang hawa (spirakel) yang terdapat di
permukaan tubuh khususnya pada serangga.
10. Arthropoda yang hidup di air
bernapas dengan insang
11. Terdiri dari mata tunggal (occuli)
dan mata majemuk (fareet compound)
12. Berkembang biak dengan telur (ovivar)
ada kalanya melahirkan anak (vivivar).
D. JENIS
SERANGGA PEMBAWA PENYAKIT
Diantaranya yaitu :
a. Kecoak
Serangga
menjijikan ini memiliki kemampuan berkembang biak yang cukup pesat, mereka
senang tinggal di tempat yang lembab, gelap, dan kotor. Para dokter menduga
bahwa kecoak turut memicu peningkatan jumlah penyakit asma khususnya jika
pasien memiliki alergi terhadap kecoak dan sering menyebabkan gangguan
pernapasan.
b. Kepik atau
Kumbang Barber
Kumbang
ini berwarna hitam mengilap dengan ukuran kurang dari 3 sentimeter, Ia membawa
parasit T. cruzi yang menjadi penyebab penyakit chagas melalui kotorannya. Saat
kumbang ini mengisap darah, luka yang ditimbulkan seringkali mengundang respon
orang untuk menggaruk luka dan secara tidak sadar parasit tersebut masuk
melalui luka.
Setelah 1
atau 2 minggu, orang itu akan mengalami demam tinggi dan mengalami pembengkakan
pada tubuh yang terinfeksi. Parasit ini dapat menetap dalam tubuh penderitanya
bahkan hingga 20 tahun tanpa gejala adanya penyakit, namun tiba-tiba Anda bisa
mengalami gangguan saraf atau infeksi otak, maupun jaringan internal, luka pada
saluran pencernaan, dan gagal jantung yang mengakibatkan kematian.
c. Kutu
Kutu
sering kali dijadikan inang oleh cacing pita, ensefalitis, tularemia, bahkan
pes yang umum dikaitkan dengan keberadaan penyakit sampar hitam dan menewaskan
⅓ penduduk Eropa. Salah satu yang jenis kutu adalah caplak yang berkembang di
negara beriklim sedang yang membawa penyakit Lyme yang melemahkan penderitanya.
Penyebaran caplak dapat berkembang seiring dengan migrasinya sekawanan burung.
d. Lalat
Lalat
rumah merupakan kapal induk yang menyimpan jutaan armada berupa mikroorganisme
penyebab penyakit pada kaki mereka. Ya, tentu saja ini dimungkinkan karena
mereka sering hinggap di tempat kotor termasuk tinja, lalu menjajah makanan
atau minuman Anda.
Itulah cara ampuh mereka dalam
melumpuhkan manusia, sehingga berkembanglah penyakit tifoid, disentri, kolera,
bahkan trakoma—penyebab kebutaan
karena terlukanya kornea atau lapisan bening mata yang berada di depan iris dan
menimpa 500.000.000 di seluruh dunia.
Adapula
jenis lalat lainnya yang turut menyebarkan penyakit, misalnya: Lalat tsetse
yang menjadi sarana penularan protozoa penyebab gangguan tidur. Lalat hitam
yang merupakan penyebab terjadinya kebutaan sungai pada 400.000 penduduk
Afrika. Lalat pasir yang mengakibatkan leismaniasis—sekumpulan penyakit yang menyebabkan kelumpuhan, bersifat merusak, dan
berakibat fatal.
e. Nyamuk
Penularan
lainnya ialah melalui gigitan nyamuk yang menyimpan bakteri, virus, ataupun
parasit di dalam tubuh mereka. Walau demikian hanya nyamuk dengan genus Anopheles
saja yang menjadi penyebab malaria, namun bukan berarti nyamuk lainnya tidak
dapat menyebarkan penyakit.
Penyakit
demam berdarah maupun demam kuning juga disebabkan oleh nyamuk, bahkan kaki
gajah masuk diantaranya.
E.
PENYAKIT
YANG DI SEBABKAN OLEH SERANGGA
Berikut adalah beberapa penyakit mematikan yang ada di dunia yang sering ada di sekitar kita menurut Centers for Disease Control, World Health Organization. .
-Leishmaniasis
Ditemukan di tempat tropis, subtropis dan selatan Eropa, leishmanaias adalah parasit penyakit yang ditularkan oleh gigitan lalat pasir yang terinfeksi. Penyakit ini kira-kira menjangkit sekitar 2 juta orang di seluruh dunia setiap tahunnya.
Gejala: Seperti gejala penyakit pada manusia, yang mempengaruhi hampir 1,5 juta orang di dunia setiap tahunnya adalah yg berhubungan degen kulit leishmaniasis. Ini bentuk penyakit yang menyebabkan kulit luka, yang dapat menyebabkan terbentuknya benjolan, menyebabkan luka seperti gunung berapi. Bahkan tanpa pengobatan, penyakit leishmaniasis biasanya akan sembuh sendiri - tapi butuh waktu berbulan-bulan, bahkan bertahun-tahun dan dapat meninggalkan bekas luka yang buruk.
Lebih dalam lagi leishmaniasis adalah bentuk yang lebih parah dari penyakit, dan yang kedua yang paling umum, yang mempengaruhi sekitar 500.000 orang di seluruh dunia setiap tahunnya. Dalam kasus ini, parasit pembunuh berpindah ke organ internal - seperti hati, limpa dan sumsum tulang - dan menyebabkan demam, berat badan turun dan pembengkakan pada hati dan limpa. Tanpa tindak lanjut, penyakit ini dapat menyebabkan kematian.
Pengobatan dan pencegahan: Tidak ada vaksin atau obat untuk mencegah leishmaniasis, dan cara terbaik untuk mencegah infeksi adalah untuk melindungi diri dari gigitan lalat pasir.
-Chagas
Chagas adalah penyakit parasit ditemukan terutama di pedesaan yang sangat miskin kawasan Amerika Latin. Hal ini disebabkan oleh serangga triatomine, Serangga penghisap yang bersembunyi di dinding rumah yang terbuat dari lumpur, bata, jerami atau daun kelapa sawit. Pada malam hari, serangga ini menghisap darah di atas wajah manusia. Setelah menggigit dan menghisap darah, mereka buang air besar pada orang tersebut, yang dapat menyebabkan infeksi jika memasuki tubuh lewat membran lendir atau masuk ke kulit.
Gejala: Gejala dari Chagas mungkin awalnya sangat ringan, dan beberapa kasus bahkan tidak ada gejala - yang mungkin menjelaskan mengapa begitu banyak yang terinfeksi namun tidak menyadarinya. Ada dua fase penyakit: akut dan kronis. Kedua tahapan-gejala dapat hidup bebas atau mengancam. Akut pada tahap pertama selama beberapa minggu atau bulan setelah awal infeksi dan ditandai oleh demam, kelelahan, nyeri tubuh, sakit kepala, ruam, kehilangan nafsu makan, diare dan muntah-muntah. Tanda yang paling dikenal dari penyakit adalah pembengkakan pada kelopak mata, dimana serangga atau kotoran yang jatuh secara tidak sengaja digosok ke dalam mata.
Fase kronis bisa terjadi selama beberapa dasawarsa bahkan seumur hidup. Dalam beberapa kasus, bahkan mungkin tahap kronis tidak menunjukkan gejala. Tetapi beberapa panderita mengalami komplikasi jantung atau usus.
Pengobatan dan pencegahan: Tidak ada obat atau vaksin untuk mencegah Chagas. Untuk mencegah penyakit, yang terbaik adalah untuk untuk menyemprot spray penuh rumah dengan insektisida, menggunakan pembasmi serangga, memakai pakaian pelindung dan menggunakan jaring tempat tidur.
Chagas adalah penyakit parasit ditemukan terutama di pedesaan yang sangat miskin kawasan Amerika Latin. Hal ini disebabkan oleh serangga triatomine, Serangga penghisap yang bersembunyi di dinding rumah yang terbuat dari lumpur, bata, jerami atau daun kelapa sawit. Pada malam hari, serangga ini menghisap darah di atas wajah manusia. Setelah menggigit dan menghisap darah, mereka buang air besar pada orang tersebut, yang dapat menyebabkan infeksi jika memasuki tubuh lewat membran lendir atau masuk ke kulit.
Gejala: Gejala dari Chagas mungkin awalnya sangat ringan, dan beberapa kasus bahkan tidak ada gejala - yang mungkin menjelaskan mengapa begitu banyak yang terinfeksi namun tidak menyadarinya. Ada dua fase penyakit: akut dan kronis. Kedua tahapan-gejala dapat hidup bebas atau mengancam. Akut pada tahap pertama selama beberapa minggu atau bulan setelah awal infeksi dan ditandai oleh demam, kelelahan, nyeri tubuh, sakit kepala, ruam, kehilangan nafsu makan, diare dan muntah-muntah. Tanda yang paling dikenal dari penyakit adalah pembengkakan pada kelopak mata, dimana serangga atau kotoran yang jatuh secara tidak sengaja digosok ke dalam mata.
Fase kronis bisa terjadi selama beberapa dasawarsa bahkan seumur hidup. Dalam beberapa kasus, bahkan mungkin tahap kronis tidak menunjukkan gejala. Tetapi beberapa panderita mengalami komplikasi jantung atau usus.
Pengobatan dan pencegahan: Tidak ada obat atau vaksin untuk mencegah Chagas. Untuk mencegah penyakit, yang terbaik adalah untuk untuk menyemprot spray penuh rumah dengan insektisida, menggunakan pembasmi serangga, memakai pakaian pelindung dan menggunakan jaring tempat tidur.
-Dengue
Demam berdarah adalah virus yang ditularkan melalui gigitan nyamuk yang terinfeksi virus dengue. penyakit ini ditemukan di daerah tropis dan di bagian Afrika. Sekitar 50 juta kasus dengue terjadi di seluruh dunia setiap tahunnya.
Gejala: Seseorang yang terinfeksi mungkin akan mengalami sedikit tinggi demam, sakit kepala, sakit di belakang mata, otot dan sakit sendi dan ruam.
Pengobatan dan pencegahan: Tidak ada obat antivirus yang spesifik untuk dengue. Untuk memudahkan penderitanya, ahli merekomendasikan hydration dan penggunaan aspirin atau ibuprofen.
-Chikungunya
Ditularkan dari nyamuk yang terinfeksi chikunguya ke manusia. Ini virus penyakit, umumnya ditemukan di wilayah tropis Afrika dan Asia, dan biasanya tidak fatal. Istilah "chikungunya" berarti "yang dibengkok" dalam bahasa Kimakonde Mozambik.
Gejala: Orang-orang dengan penyakit demam, sakit kepala, kelelahan, mual, muntah, nyeri otot, sakit sendi dan ruam.
Pengobatan dan pencegahan: perlakuan khusus untuk chikungunya tidak ada; sebagai gantinya, para ahli medis sering memperlhatikan gejala. Untuk mencegah penyakit, para ahli mendorong menggunakan pembasmi serangga, memakai pakaian pelindung dan tinggal di dalam wilayah-terlindung.
-Malaria
Malaria adalah penyakit yang disebabkan oleh parasit yang disebarkan oleh nyamuk. Setiap tahun, 350-500 juta kasus terjadi secara global, dan lebih dari satu juta orang meninggal dunia, kebanyakan dari mereka anak-anak muda di Afrika Selatan dari Gurun sahara.
Gejala: Setelah digigit oleh nyamuk yang terinfeksi, seseorang bisa mengalami demam, panas dingin dan flu seperti penyakit. Jika Tanpa pengobatan, penderita dapat menyebabkan komplikasi parah dan mati. Pengobatan dan pencegahan: Obat anti malaria, insektisida dan ranjang yang ditutup jaring adalah senjata ampuh melawan penyakit.
Demam berdarah adalah virus yang ditularkan melalui gigitan nyamuk yang terinfeksi virus dengue. penyakit ini ditemukan di daerah tropis dan di bagian Afrika. Sekitar 50 juta kasus dengue terjadi di seluruh dunia setiap tahunnya.
Gejala: Seseorang yang terinfeksi mungkin akan mengalami sedikit tinggi demam, sakit kepala, sakit di belakang mata, otot dan sakit sendi dan ruam.
Pengobatan dan pencegahan: Tidak ada obat antivirus yang spesifik untuk dengue. Untuk memudahkan penderitanya, ahli merekomendasikan hydration dan penggunaan aspirin atau ibuprofen.
-Chikungunya
Ditularkan dari nyamuk yang terinfeksi chikunguya ke manusia. Ini virus penyakit, umumnya ditemukan di wilayah tropis Afrika dan Asia, dan biasanya tidak fatal. Istilah "chikungunya" berarti "yang dibengkok" dalam bahasa Kimakonde Mozambik.
Gejala: Orang-orang dengan penyakit demam, sakit kepala, kelelahan, mual, muntah, nyeri otot, sakit sendi dan ruam.
Pengobatan dan pencegahan: perlakuan khusus untuk chikungunya tidak ada; sebagai gantinya, para ahli medis sering memperlhatikan gejala. Untuk mencegah penyakit, para ahli mendorong menggunakan pembasmi serangga, memakai pakaian pelindung dan tinggal di dalam wilayah-terlindung.
-Malaria
Malaria adalah penyakit yang disebabkan oleh parasit yang disebarkan oleh nyamuk. Setiap tahun, 350-500 juta kasus terjadi secara global, dan lebih dari satu juta orang meninggal dunia, kebanyakan dari mereka anak-anak muda di Afrika Selatan dari Gurun sahara.
Gejala: Setelah digigit oleh nyamuk yang terinfeksi, seseorang bisa mengalami demam, panas dingin dan flu seperti penyakit. Jika Tanpa pengobatan, penderita dapat menyebabkan komplikasi parah dan mati. Pengobatan dan pencegahan: Obat anti malaria, insektisida dan ranjang yang ditutup jaring adalah senjata ampuh melawan penyakit.
F.
PEMBERANTASAN ARTHROPODA DAN CARA MENGURANGI BAHAYA
PENULARAN PENYAKIT KARENA SERANGGA
Pemberantasan arthopoda yang
diamati Blatta orientalis betina, jenis lalat yang diteliti adalah
lalat rumah (Musca domestica), lalat daging (Sarcophagidae) dan
lalat hijau (Chrysomyia). Kemudian jenis kutu (tuma) adalah kutu kepala
(Pediculus humanuscapitis) serta pinjal yang diamati adalah pinjal pada
kucing (Ctenochepalides felis).
Untuk memberantas arthropoda sebagai
penular penyakit dan cara mengurangi bahayanya, antara lain :
1) Pemberantasan dapat
dilakukan dengan cara kombinasi antara perbaikan lingkungan untuk mengurangi
potensial breeding place dan chemical control.
2) Mencegah terjadinya sarang-sarang
arthropoda (preventing of breeding) dengan cara :
a. Hindarkan terjadinya tempat-tempat
yang digemari lalat
b. Sampah-sampah di tampung di
tempat-tempat sampah yang baik dan tertutup
c. Menguras bak mandi minimal seminggu
sekali
d. Menutup bak/ tempat yang memungkinkan
arthropoda seprti nyamuk berkembang biak
e. Pembuangan sampah dilakukan
tiap-tiap hari dengan cara yang baik
f. Menutup tempat persembunyian yang
letaknya dekat dengan bahan makanan
g. Memberi insektisida/ bahan kimia
anti kecoa yang tidak berbahaya untuk membasmi arthropoda.
3) Menjaga kebersihan tubuh
misal membersihkan rambut biar tidak dihinggap kutu kepala, makanan dengan cara
menyimpan di tempat yang baik dan rapi, lingkungan rumah dsb.
4) Memasang perangkap tikus,
khususnya tikus yang berkemungkinan terdapat pinjal di tubuhnya.
5) Memperbaiki sanitasi
lingkungan.
6) Membasmi kutu kepala dengan
cara chemical control menggunakan obat kimia diantaranya peditok.
BAB III
KESIMPULAN
Hubungan serangga dengan kesehatan sangat
erat hubungannya, karena serangga adalah salah satu agen yang membawa penyakit
yang dalam skala besar membuat masyarakat terkena penyakit.
Kita sebagai tenaga sanitarian
sebaiknya kita memfokuskan dengan cara preventif seperti :
1. Hindarkan terjadinya tempat-tempat
yang digemari lalat
2. Sampah-sampah di tampung di
tempat-tempat sampah yang baik dan tertutup
3.
Menguras
bak mandi minimal seminggu sekali
4.
Menutup
bak/ tempat yang memungkinkan arthropoda seprti nyamuk berkembang biak
5.
Pembuangan
sampah dilakukan tiap-tiap hari dengan cara yang baik
6.
Menutup
tempat persembunyian yang letaknya dekat dengan bahan makanan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar