Kamis, 18 September 2014

tugas Hubungan serangga dan kesehatan



Mata Kuliah              :           Pengendalian Vektor dan Binatang Pengganggu-A
Dosen                          :           Hamsir Ahmad, SKM, M.Kes        

HUBUNGAN SERANGGA DAN KESEHATAN



                       DISUSUN OLEH :                     
SARMILAH
PO.71.3.221.13.1.043
IIA


POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES MAKASSAR
PRODI DIII JURUSAN KESEHATAN LINGKUNGAN
TAHUN AJARAN 2014/2015




KATA PENGANTAR
            Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat ALLAH SWT yang telah melimpahkan rahmat dan kasih sayang-Nya, penulis dapat menyelesaikan tugas makalah ini tepat pada waktunya.
Adapun tujuan dari pembuatan makalah ini untuk memahami yang lebih baik mengenai hubungan serangga dengan kesehatan.
Dengan segala kerendahan hati, penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dan mendukung dalam penulisan makalah ini, dan juga penulis menyadari bahwa penulisan makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik dan saran yang membangun dari semua pihak penyempurnaan makalah ini, sangat penulis harapkan.
Penulis berharap semoga makalah ini memberi manfaat yang besar bagi kita semua yang membutuhkannya.

Makassar,     September 2014

PENULIS




BAB I
PENDAHULUAN
A.    LATAR BELAKANG
Dalam ilmu kedokteran, ilmu yang mempelajari tentang serangga dan segala seluk beluknya dikenal dengan nama Entomologi. Perkembangan dalam entomologi modern telah membuka banyak rahasia tentang peran serta serangga dan anggota-anggota arthropoda lainnya dalam hubungannya antara manusia dan hewan. Serangga merupakan hewan yang paling sukses menempati berbagai habitat kehidupan dan menjadi hewan yang terbesar dalam jumlah dan spesies, serta mempunyai peran yang sangat penting dalam ekosistem dunia. Menurut Harwood & James (1979), serangga dapat mempengaruhi kesehatan dan kesejahteraan manusia baik secara langsung maupun tidak langsung.
Serangga merupakan salah satu makhluk hidup yang sangat menarik untuk dipelajari. Kelas insekta ini memiliki sisi-sisi yang sangat berbeda dengan hewan jenis lain. Dari segi habitat misalnya, serangga mudah dijumpai di berbagai tempat, bertengger pada tanaman, didalam tanah, dalam tumpukan jerami, didalam air, dalam tempat penyimpanan beras, bahkan dalam kotoran. Setiap sisi kehidupannya, akan memperlihatkan keajaiban penciptaan-Nya.
Banyak orang yang beranggapan bahwa serangga adalah makhluk yang merugikan sekaligus menjijikan. Namun, anggapan ini ternyata salah. Justru sebagian besar serangga adalah makhluk yang sangat menguntungkan dan berguna bagi kehidupan manusia. Salah satu manfaatnya adalah menghasilkan madu, sutera, dan banyak produksi berguna lain. Selain itu, serangga juga membantu penyerbukan berbagai macam bunga sehingga bisa menghasilkan buah atau sayur.
Serangga merupakan hewan berdarah dingin. Bila suhu lingkungan menurun, suhu tubuh serangga pun menurun. Hal ini mengakibatkan menurunnya proses metabolisme dalam tubuh serangga. Banyak serangga yang dapat bertahan hidup terhadap suhu beku namun dalam periode yang pendek. Beberapa serangga dapat tahan pada suhu rendah dengan cara menyimpan etilen glikol dalam jaringan-jaringan tubuhnya. Etilen glikol merupakan suatu zat kimia yang fungsinya sama dengan cairan yang dituangkan dalam radiator kendaraan yang berfungsi sebagai pelindung dari suhu yang sangat rendah.

B.     TUJUAN

1.      Untuk mengetahui pengertian serangga.
2.      Untuk mengetahui biologi serangga
3.      Untuk mengetahui ciri-ciri serangga,
4.      Untuk mengetahui jenis serangga pembawa penyakit.
5.      Untuk mengetahui penyakit yang dibawa serangga.
6.      Untuk mengetahui pemberantasan arthropoda dan cara mengurangi bahaya penularan penyakit karena arthropoda








BAB II
PEMBAHASAN

A.    PENGERTIAN SERANGGA
Arthropoda adalah binatang yang kakinya beruas-ruas termasuk juga bagian perut (abdomen) dan dada (toraks) yang beruas-ruas, contoh : nyamuk, lalat, kecoak, kutu, udang, kaki seribu, dsb.  Berdasarkan contoh dari arthropoda yang telah disebutkan dan termasuk contoh lainnya dari arthropoda tidak semua dari jenis arthropoda yang dapat berpengaruh buruk bagi kesehatan. Adapun pengaruh arthropoda bagi kesehatan manusia yaitu sebagai vektor (penular) penyakit dan sebagai penyebab penyakit.
Arthropoda merupakan suatu filum yang terdiri dari beberapa kelas, yaitu :
1.      Kelas serangga (Hexapoda/insecta),
2.      Kelas Arachnida, contoh : laba-laba
3.      Kelas myriapoda, contoh lipan
4.      Kelas Diplopoda, contoh kaki seribu.
Dan kelas arthropoda terdiri dari beberapa ordo, diantaranya :
1.      Ordo Diphtera, contoh : nyamuk dan lalat.
2.      Ordo Siphonaptera, contoh : pinjal tikus, pinjal kucing dsb
3.      Ordo Anoplura/ phtiraptera, contoh : kutu kepala, kutu dada, dan kutu kemaluan
4.      Ordo Orthoptera, contoh : kecoak dsb
Arthropoda yang dapat menjadi vektor penyakit dalam hal ini yang akan dibahas tidak mencakup keseluruhan tetapi yang akan dibahas adalah beberapa  arthropoda sebagai vektor penyakit. Adapun jenis artrhopoda yang dimaksud berasal dari kelas insecta, myriapoda khususnya  dan dari ordo diptera. Phtiraptera dan diphtera seperti yang tersebut di atas, diantaranya : kecoak, lalat, kutu, dan pinjal.
B.     BIOLOGI SERANGGA

http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/thumb/0/0a/Robal.png/300px-Robal.png
Keterangan      :
Anatomi serangga betina
A- Kepala (caput)   B- Dada (thorax)   C- Perut (abdomen)


1. antena
2.
ocelli (bawah)
3. ocelli (atas)
4.
mata majemuk
5. otak (
ganglia otak)
6. dada depan (
prothorax)
7.
pembuluh darah dorsal
8. saluran
trakea (ruas-ruas dengan spirakulum)
9. dada tengah (
mesothorax)
10. dada belakang (
metathorax)
11.
sayap depan
12. sayap belakang
13.
perut
14.
jantung
15.
ovarium
16. perut belakang (
usus, rektum, anus)
17. anus
18.
vagina
19. berkas
saraf (ganglia perut)
20.
saluran Malpighia
21.
tungkai dada
22. cakar pengait
23.
tarsus
24.
tibia
25.
femur
26.
trochanter
27. perut depan
28. ganglion dada
29.
coxa
30. kelenjar ludah
31.
ganglion suboesophagus
32. mulut



C.    CIRI-CIRI SERANGGA
Secara umum berkaitan dengan penertian dari arthtropoda itu sendiri, maka tanda-tanda umum dari filum arthropoda, sebagai berikut :
1.      Badan dan kaki beruas-ruas
2.      Mempunyai tubuh bersegmen-segmen
3.      Tonjolan tubuhnya (appendages) selalu berpasangan, misalnya antena, kaki dan sayap, sehingga tubuhnya bilateral simetri
4.      Rangka luar terdiri dari zat khitin yang menebal dan menjadi keras
5.      Bernapas dengan trachea (spiracle)/ insang
6.      Peredaran darah terbuka, darah sering tidak berwarna
7.      Alat pencernaannya sudah dilengkapi mulut dan anus serta telah mempunyai sistem ekskresi yang terbuka ke dalam saluran pencernaan
8.      Susunan saraf tangga tali. Sistem persarafan terdapat di bagian ventral
9.      Sistem respirasi terdapat berupa tabung hawa (trakea) dengan lubang-lubang hawa (spirakel) yang terdapat di permukaan tubuh khususnya pada serangga.
10.  Arthropoda yang hidup di air bernapas dengan insang
11.  Terdiri dari mata tunggal (occuli) dan mata majemuk (fareet compound)
12.  Berkembang biak dengan telur (ovivar) ada kalanya melahirkan anak (vivivar).

D.    JENIS SERANGGA PEMBAWA PENYAKIT
Diantaranya yaitu :
a.       Kecoak
Serangga menjijikan ini memiliki kemampuan berkembang biak yang cukup pesat, mereka senang tinggal di tempat yang lembab, gelap, dan kotor. Para dokter menduga bahwa kecoak turut memicu peningkatan jumlah penyakit asma khususnya jika pasien memiliki alergi terhadap kecoak dan sering menyebabkan gangguan pernapasan.

b.      Kepik atau Kumbang Barber
Kumbang ini berwarna hitam mengilap dengan ukuran kurang dari 3 sentimeter, Ia membawa parasit T. cruzi yang menjadi penyebab penyakit chagas melalui kotorannya. Saat kumbang ini mengisap darah, luka yang ditimbulkan seringkali mengundang respon orang untuk menggaruk luka dan secara tidak sadar parasit tersebut masuk melalui luka.
Setelah 1 atau 2 minggu, orang itu akan mengalami demam tinggi dan mengalami pembengkakan pada tubuh yang terinfeksi. Parasit ini dapat menetap dalam tubuh penderitanya bahkan hingga 20 tahun tanpa gejala adanya penyakit, namun tiba-tiba Anda bisa mengalami gangguan saraf atau infeksi otak, maupun jaringan internal, luka pada saluran pencernaan, dan gagal jantung yang mengakibatkan kematian.
c.       Kutu
Kutu sering kali dijadikan inang oleh cacing pita, ensefalitis, tularemia, bahkan pes yang umum dikaitkan dengan keberadaan penyakit sampar hitam dan menewaskan ⅓ penduduk Eropa. Salah satu yang jenis kutu adalah caplak yang berkembang di negara beriklim sedang yang membawa penyakit Lyme yang melemahkan penderitanya. Penyebaran caplak dapat berkembang seiring dengan migrasinya sekawanan burung.
d.      Lalat
Lalat rumah merupakan kapal induk yang menyimpan jutaan armada berupa mikroorganisme penyebab penyakit pada kaki mereka. Ya, tentu saja ini dimungkinkan karena mereka sering hinggap di tempat kotor termasuk tinja, lalu menjajah makanan atau minuman Anda.
Itulah cara ampuh mereka dalam melumpuhkan manusia, sehingga berkembanglah penyakit tifoid, disentri, kolera, bahkan trakoma—penyebab kebutaan karena terlukanya kornea atau lapisan bening mata yang berada di depan iris dan menimpa 500.000.000 di seluruh dunia.
Adapula jenis lalat lainnya yang turut menyebarkan penyakit, misalnya: Lalat tsetse yang menjadi sarana penularan protozoa penyebab gangguan tidur. Lalat hitam yang merupakan penyebab terjadinya kebutaan sungai pada 400.000 penduduk Afrika. Lalat pasir yang mengakibatkan leismaniasis—sekumpulan penyakit yang menyebabkan kelumpuhan, bersifat merusak, dan berakibat fatal.
e.       Nyamuk
Penularan lainnya ialah melalui gigitan nyamuk yang menyimpan bakteri, virus, ataupun parasit di dalam tubuh mereka. Walau demikian hanya nyamuk dengan genus Anopheles saja yang menjadi penyebab malaria, namun bukan berarti nyamuk lainnya tidak dapat menyebarkan penyakit.
Penyakit demam berdarah maupun demam kuning juga disebabkan oleh nyamuk, bahkan kaki gajah masuk diantaranya.
E.     PENYAKIT YANG DI SEBABKAN OLEH SERANGGA

Berikut adalah beberapa penyakit mematikan yang ada di dunia yang sering ada di sekitar kita menurut Centers for Disease Control, World Health Organization. .

-Leishmaniasis
Ditemukan di tempat tropis, subtropis dan selatan Eropa, leishmanaias adalah parasit penyakit yang ditularkan oleh gigitan lalat pasir yang terinfeksi. Penyakit ini kira-kira menjangkit sekitar 2 juta orang di seluruh dunia setiap tahunnya.

Gejala: Seperti gejala penyakit pada manusia, yang mempengaruhi hampir 1,5 juta orang di dunia setiap tahunnya adalah yg berhubungan degen kulit leishmaniasis. Ini bentuk penyakit yang menyebabkan kulit luka, yang dapat menyebabkan terbentuknya benjolan, menyebabkan luka seperti gunung berapi. Bahkan tanpa pengobatan, penyakit leishmaniasis biasanya akan sembuh sendiri - tapi butuh waktu berbulan-bulan, bahkan bertahun-tahun dan dapat meninggalkan bekas luka yang buruk.

Lebih dalam lagi leishmaniasis adalah bentuk yang lebih parah dari penyakit, dan yang kedua yang paling umum, yang mempengaruhi sekitar 500.000 orang di seluruh dunia setiap tahunnya. Dalam kasus ini, parasit pembunuh berpindah ke organ internal - seperti hati, limpa dan sumsum tulang - dan menyebabkan demam, berat badan turun dan pembengkakan pada hati dan limpa. Tanpa tindak lanjut, penyakit ini dapat menyebabkan kematian.

Pengobatan dan pencegahan: Tidak ada vaksin atau obat untuk mencegah leishmaniasis, dan cara terbaik untuk mencegah infeksi adalah untuk melindungi diri dari gigitan lalat pasir.
-Chagas
Chagas adalah penyakit parasit ditemukan terutama di pedesaan yang sangat miskin kawasan Amerika Latin. Hal ini disebabkan oleh serangga triatomine, Serangga penghisap yang bersembunyi di dinding rumah yang terbuat dari lumpur, bata, jerami atau daun kelapa sawit.
Pada malam hari, serangga ini menghisap darah di atas wajah manusia. Setelah menggigit dan menghisap darah, mereka buang air besar pada orang tersebut, yang dapat menyebabkan infeksi jika memasuki tubuh lewat membran lendir atau masuk ke kulit.
Gejala: Gejala dari Chagas mungkin awalnya sangat ringan, dan beberapa kasus bahkan tidak ada gejala - yang mungkin menjelaskan mengapa begitu banyak yang terinfeksi namun tidak menyadarinya. Ada dua fase penyakit: akut dan kronis. Kedua tahapan-gejala dapat hidup bebas atau mengancam. Akut pada tahap pertama selama beberapa minggu atau bulan setelah awal infeksi dan ditandai oleh demam, kelelahan, nyeri tubuh, sakit kepala, ruam, kehilangan nafsu makan, diare dan muntah-muntah. Tanda yang paling dikenal dari penyakit adalah pembengkakan pada kelopak mata, dimana serangga atau kotoran yang jatuh secara tidak sengaja digosok ke dalam mata.

Fase kronis bisa terjadi selama beberapa dasawarsa bahkan seumur hidup. Dalam beberapa kasus, bahkan mungkin tahap kronis tidak menunjukkan gejala. Tetapi beberapa panderita mengalami komplikasi jantung atau usus.

Pengobatan dan pencegahan: Tidak ada obat atau vaksin untuk mencegah Chagas. Untuk mencegah penyakit, yang terbaik adalah untuk untuk menyemprot spray penuh rumah dengan insektisida, menggunakan pembasmi serangga, memakai pakaian pelindung dan menggunakan jaring tempat tidur.
-Dengue
Demam berdarah adalah virus yang ditularkan melalui gigitan nyamuk yang terinfeksi virus dengue. penyakit ini ditemukan di daerah tropis dan di bagian Afrika. Sekitar 50 juta kasus dengue terjadi di seluruh dunia setiap tahunnya.
Gejala: Seseorang yang terinfeksi mungkin akan mengalami sedikit tinggi demam, sakit kepala, sakit di belakang mata, otot dan sakit sendi dan ruam.
Pengobatan dan pencegahan: Tidak ada obat antivirus yang spesifik untuk dengue. Untuk memudahkan penderitanya, ahli merekomendasikan hydration dan penggunaan aspirin atau ibuprofen.
-Chikungunya
Ditularkan dari nyamuk yang terinfeksi chikunguya ke manusia. Ini virus penyakit, umumnya ditemukan di wilayah tropis Afrika dan Asia, dan biasanya tidak fatal. Istilah "chikungunya" berarti "yang dibengkok" dalam bahasa Kimakonde Mozambik.
Gejala: Orang-orang dengan penyakit demam, sakit kepala, kelelahan, mual, muntah, nyeri otot, sakit sendi dan ruam.
Pengobatan dan pencegahan: perlakuan khusus untuk chikungunya tidak ada; sebagai gantinya, para ahli medis sering memperlhatikan gejala. Untuk mencegah penyakit, para ahli mendorong menggunakan pembasmi serangga, memakai pakaian pelindung dan tinggal di dalam wilayah-terlindung.
-Malaria
Malaria adalah penyakit yang disebabkan oleh parasit yang disebarkan oleh nyamuk. Setiap tahun, 350-500 juta kasus terjadi secara global, dan lebih dari satu juta orang meninggal dunia, kebanyakan dari mereka anak-anak muda di Afrika Selatan dari Gurun sahara.

Gejala: Setelah digigit oleh nyamuk yang terinfeksi, seseorang bisa mengalami demam, panas dingin dan flu seperti penyakit. Jika Tanpa pengobatan, penderita dapat menyebabkan komplikasi parah dan mati. Pengobatan dan pencegahan: Obat anti malaria, insektisida dan ranjang yang ditutup jaring adalah senjata ampuh melawan penyakit.

F.     PEMBERANTASAN ARTHROPODA DAN CARA MENGURANGI BAHAYA PENULARAN PENYAKIT KARENA SERANGGA
Pemberantasan arthopoda yang diamati  Blatta orientalis betina, jenis lalat yang diteliti adalah lalat rumah (Musca domestica), lalat daging (Sarcophagidae) dan lalat hijau (Chrysomyia). Kemudian jenis kutu (tuma) adalah kutu kepala (Pediculus humanuscapitis) serta pinjal yang diamati adalah pinjal pada kucing (Ctenochepalides felis).
Untuk memberantas arthropoda sebagai penular penyakit dan cara mengurangi bahayanya, antara lain :
1)      Pemberantasan dapat dilakukan dengan cara kombinasi antara perbaikan lingkungan untuk mengurangi potensial breeding place dan chemical control.
2)      Mencegah terjadinya sarang-sarang arthropoda (preventing of breeding) dengan cara :
a.       Hindarkan terjadinya tempat-tempat yang digemari lalat
b.      Sampah-sampah di tampung di tempat-tempat sampah yang baik dan tertutup
c.       Menguras bak mandi minimal seminggu sekali
d.      Menutup bak/ tempat yang memungkinkan arthropoda seprti nyamuk berkembang biak
e.       Pembuangan sampah dilakukan tiap-tiap hari dengan cara yang baik
f.       Menutup tempat persembunyian yang letaknya dekat dengan bahan makanan
g.      Memberi insektisida/ bahan kimia anti kecoa yang tidak berbahaya untuk membasmi arthropoda.
3)      Menjaga kebersihan tubuh misal membersihkan rambut biar tidak dihinggap kutu kepala, makanan dengan cara menyimpan di tempat yang baik dan rapi, lingkungan rumah dsb.
4)      Memasang perangkap tikus, khususnya tikus yang berkemungkinan terdapat pinjal di tubuhnya.
5)      Memperbaiki sanitasi lingkungan.
6)      Membasmi kutu kepala dengan cara chemical control menggunakan obat kimia diantaranya peditok.















BAB III
KESIMPULAN

Hubungan serangga dengan kesehatan sangat erat hubungannya, karena serangga adalah salah satu agen yang membawa penyakit yang dalam skala besar membuat masyarakat terkena penyakit.
Kita sebagai tenaga sanitarian sebaiknya kita memfokuskan dengan cara preventif seperti :
1.      Hindarkan terjadinya tempat-tempat yang digemari lalat
2.      Sampah-sampah di tampung di tempat-tempat sampah yang baik dan tertutup
3.      Menguras bak mandi minimal seminggu sekali
4.      Menutup bak/ tempat yang memungkinkan arthropoda seprti nyamuk berkembang biak
5.      Pembuangan sampah dilakukan tiap-tiap hari dengan cara yang baik
6.      Menutup tempat persembunyian yang letaknya dekat dengan bahan makanan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar